Pages

PALING DI CARI

HOT HOT



Jumat, Januari 21, 2011

Merapi Meletus Warga di Sekitar Kali Opak Sempat Panik dan Mengungsi karena Isu SMS


Merapi Meletus
Warga di Sekitar Kali Opak Sempat Panik dan Mengungsi karena Isu SMS 


Sleman – Di tengah kondisi Merapi tak menentu, sejumlah isu yang mencatut sejumlah instansi beredar di masyarakat sekitar baik melalui SMS maupun dari mulut ke mulut. Isu itu misalnya tentang Kali Opak di Kabupaten Sleman yang akan meluap hebat akibat lahar Merapi hingga awan panas yang meluncur hingga 60 km.
Setidaknya ada 3 desa di Kabupaten Sleman yang panik akibat isu tersebut, yakni Gendukan, Pelemsari dan Jamusan. Isu yang diterima warga pada Minggu (8/11/2010) membuat warga sibuk mengemas barang-barangnya.
“Minggu siang hingga sore kemarin warga membawa-bawa tas berisi pakaian dan makanan. Mobil dan sepeda motor sudah disiapkan untuk mengangkut mereka,” kata Dewi, relawan untuk pengungsi Merapi, Senin (8/11/2010).
Kepanikan warga semakin menjadi ketika mendengar pengumuman dari masjid bahwa warga harus waspada karena ada kemungkinan Kali Opak akan meluap. Meski tidak berapa lama, ada pengumuman yang meminta warga tidak panik dan tetap tenang, namun beberapa warga yang sudah terlanjur panik memilih untuk mengungsi.
Ketiga desa itu sebenarnya jauh dari daerah bahaya Merapi, karena letaknya lebih dari 30 km dari puncak Merapi. Hanya saja, puluhan tahun lalu ketika Merapi meletus, Kali Opak pernah dilanda luapan lahar dingin Merapi. Mengingat letusan Merapi kali ini yang dirasakan lebih dahsyat dari sebelum-sebelumnya, dengan mudah warga pun termakan isu tersebut.
“Banyak yang mengungsi ke Wonosari, karena di sana daerahnya tinggi. Selain itu ada SMS isu awan panas Merapi akan mencapai 60 km, lalu ada juga isu akan ada gempa besar di Yogya, makanya banyak warga yang was-was,” tutur Dewi.
Beberapa warga kemudian ada yang memantau arus air di Kali Opak. Karena kondisi kali masih tenang seperti biasa, sebagian warga pun memilih tetap tinggal di rumah.
Kerincing Kereta Nyi Roro Kidul
Warga di Desa Mojosari, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, mengaku mendengar suara gemerincing di Kali Opak. Suara itu didengarnya pada malam hari. Dia percaya itu adalah suara kereta kencana Nyi Roro Kidul, sebagaimana cerita rakyat yang berkembang di daerah itu.
“Ada yang percaya kalau terdengar suara gemerincing di Kali Opak, itu pertanda akan terjadi apa-apa. Dia mendengarnya sebelum letusan Merapi 5 November,” kata Dewi.
Kabar itu pun dengan cepat menjadi perbincangan warga. Mereka yakin akan ada sesuatu yang menimpa Yogyakarta karena kereta kencana Nyi Roro Kidul telah terdengar. Sebab, dulu ketika gempa mengguncang Yogya pada 2006, beberapa warga mengaku mendengar gemerincing kereta itu.
“Beredar kabar, penunggu Merapi marah kepada Keraton Yogya karena lama tidak dapat sesaji. Yogya akan diobrak-abrik. Nah, Nyi Roro Kidul itu akan melobi penunggu Merapi agar tidak mengobrak-abrik Yogya,” tutur Dewi.
Bagi warga yang percaya, mereka tentu was-was. Namun sebagian warga lain yang berpegang pada informasi yang disampaikan pemerintah, tidak gampang percaya isu-isu yang membombardir mereka tentang Merapi.
Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Mbah Rono, Bupati Sleman Sri Purnomo, hingga Presiden SBY pun telah meminta warga untuk tidak percaya isu-isu yang beredar. Mereka juga meminta agar orang-orang yang tidak bertanggung jawab menghentikan kegiatan yang menyebabkan kepanikan dan ketakutan warga itu.

0 komentar:

Posting Komentar