Presiden Barack Obama usai memberikan pidato di Universitas Indonesia. (Foto: daylife)
"PULANG kampung nih". Demikian kalimat yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat menyampaikan pidato di hadapan ribuan civitas akademika dan kalangan akademisi di Gedung Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, 10 November lalu.
Spontan, ucapan yang masih kental dengan logat Amerika itu, disambut tawa dan tepukan tangan hadirin.
Bukan sekadar pulang kampung kemudian bernostalgia mengenai masa kecilnya di Menteng. Tentu pria 49 tahun ini datang dengan misi baru dari Paman Sam.
Kunjungan Obama sempat ditunda dua kali selama 2010 ini. Pertama, rencana kunjungan pada Maret ditunda terkait pengesahan UU Kesehatan. Kehadiran fisik Obama sangat dibutuhkan untuk membantu lobi anggota kongres agar usulan UU tersebut disetujui.
Presiden AS ke-44 itu kembali membatalkan kunjungannya pada Juni lalu terkait tumpahan minyak perusahaan pengeboran minyak British Petroleum di Teluk Meksiko.
Air Force One yang membawa Obama dan istrinya, Michelle, akhirnya mendarat mulus pada 9 November sore di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Di tengah penjagaan superketat dari petugas Secret Service, Polisi, TNI, dan Paspampres, lelaki yang pernah tinggal di Jakarta selama hampir 4 tahun itu, memulai lawatan kurang dari 24 jamnya di Indonesia. Obama lebih dulu bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, sebelum keesokan harinya mengunjungi Masjid Istiqlal dan berpidato di Kampus UI.
Berupaya memberikan jaminan paripurna kepada Berry, sapaan akrab Obama saat masih tinggal di Menteng, jalan yang dilintasinya bahkan disterilkan di saat jam pulang kerja (9/11) dan berangkat kerja (10/11).
Yah, warga Jakarta, harus pasrah menunggu hingga presiden pertama berkulit hitam di AS itu melintasi jalan protokol. Tak hanya jalur searah, lalu lintas yang berlawanan pun ditutup.
Lantas apa saja misi itu? AS sebagai negara demokrasi terbesar kedua di dunia ingin mendekatkan diri dengan Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga, melalui kerja sama di berbagai bidang yang dikenal dengan kemitraan komprehensif atau comprehensive partnership yang bersifat strategis.
Obama sebenarnya hanya bertidak sebagai eksekutor dengan meneken dokumen kerja sama dengan Presiden SBY. Kemitraan ini sudah dirintis saat kunjungan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pada pertengahan 2009 lalu.
Kerja sama meliputi bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, pertahanan, dan lingkungan hidup.
Selain Hillary, yang bertemu mitranya Hasan Wirajuda (Menlu RI, sebelum Marty Natalegawa), Menteri Pertahanan Robert Gates juga bertemu dengan Menhan Purnomo Yusgiantoro di Singapura pada 4 Juni lalu. Pertemuan itu untuk menjajaki peluang-peluang kerja sama pertahanan.
Sebelumnya, pada 25 Mei, Menteri Perdagangan AS Gary Locke juga bertemu mitranya untuk membahas peluang ekspor kedua negara, serta menjajaki kerja sama teknologi energi untuk industri yang ramah lingkungan.
Di bulan yang sama, Dewan Perlindungan Lingkungan Lisa Jackson dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan program Breathe Easy Jakarta. Program ini bertujuan untuk menekan polusi udara di Ibu kota.
Disusul kunjungan Duta Ilmu Pengetahuan Bruce Albert untuk mengeksplorasi peluang kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi.
Secara kongkret, AS akan menggelontorkan dana USD165 juta atau hampir Rp1,5 triliun dalam 5 tahun. Dana ini akan digunakan untuk program pertukaran pelajar dalam konteks pelatihan kepemimpinan dan manajemen, ilmu pengetahuan, peningkatan kemampuan teknis, serta kerja sama budaya antara warga AS dan Indonesia.
Selain itu, AS juga akan menggelontorkan bantuan USD119 juta atau sekira Rp1 triliun lebih untuk program penanganan lingkungan dan pemanasan global.
Saat jamuan makan malam kenegaraan di Istana Merdeka, Obama tidak lupa memberikan perhatiannya atas musibah yang melanda Indonesia, seperti bencana gempa bumi dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat dan erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta.
Di samping itu, alumnus SD Besuki Menteng ini juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan pemerintah Indonesia kepada ibunya, mendiang Stanley Ann Dunham.
Presiden SBY, saat berkesempatan menyampaikan pidato mengatakan, bahwa Ann adalah perempuan yang gigih meneliti pembangunan pedesaan serta mengembangkan mikro kredit bagi warga pedesaan. Atas jasanya itu, Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Ann.
Kedatangan Obama juga dimanfaatkan untuk mengukuhkan kembali peran AS dalam memerangi terorisme. Obama juga memuji langkah Indonesia dalam memerangi terorisme. Di sisi lain, Obama menegaskan bahwa AS bukan bangsa yang membenci Islam. Setidaknya hal ini ditunjukkan Obama dengan mengunjungi Masjid Istiqlal. Bahkan dia mengaku sangat terhormat bisa menginjakkan kaki di masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
Istiqlal, menurutnya, adalah simbol peranan Islam dalam menuntun kehidupan jutaan rakyat Indonesia. Dia berharap, kunjungannya semakin meningkatkan saling pengertian antara orang-orang yang berbeda, tak hanya dalam budaya, namun juga dalam keyakinan.
Obama akhirnya menutup kunjungannya dengan berpidato di UI. Berbekal pengalamannya tinggal di Jakarta semasa kecil, ayah dua anak itu, memuji bangsa Indonesia dan rakyatnya yang tinggi tingkat toleransinya.
Sang Presiden bahkan menyebut-nyebut simbol dan prinsip dasar negara yang menjadi simbol pemersatu atas keberagaman etnis, agama, dan kebudayaan, Bhineka Tunggal Ika.
Sisanya, Obama bernostalgia saat masih menghabiskan masa kecil di Menteng bersama sang ibu Ann Dunham dan ayah tirinya, Lolo Soetoro. Tak kurang dari Gedung Sarinah, becak, serta aneka kuliner yang masih diingat dalam memorinya. Bahkan, Berry masih ingat benar bagaimana para pedagang itu berkeliling sambil melantunkan suara agar kehadirannya diketahui orang. "Sate...."
30 menit pidato itu juga diisi dengan komitmen dan harapan Amerika Serikat kepada Indonesia, sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, untuk bersama-sama memperjuangkan toleransi dan pluralisme.
Tak lupa Obama berjanji untuk kembali lagi ke Indonesia tahun depan. Mungkin dengan misinya yang baru.(hri)
0 komentar:
Posting Komentar