Gombal dan romantis : apa batasnya ?
Saya sedang di sekre FPS. Tiba2 saya mengatakan, “Kak Adi, ini romantis banget lho.”“If I haven’t told you that you’re a good man, you are. And if I haven’t told you that I forgiving you, I had. And If I haven’t told you that I love you, I do”“Itu nggak romantis,” kata Adi. Saya pun menggeram.
Terdiam. Akhirnya mengerjakan pekerjaan masing-masing.
“Eh, gw punya kata2 romantis nih,” kata Adi memecah kesunyian.
“Don’t walk behind me, I’ll not lead. Don’t walk in front of me, I’ll not follow. Just walk beside me and be my friend.”Errr,, sejujurnya itu nggak romantis menurut gw. Itu gombal. Jadi apa sebenarnya bedanya romantis dan gombal?
Sejak dulu saya nggak suka cowok romantis. Menurut saya, cowok romantis itu identik dengan gombal. Yang kirim bunga lah, yang membuat puisi2 gombal lah, kirim sms sok manis, sok perhatian. Apa itu bakal dilakukan sampai orang itu jadi pacar? Coba kalau jadi pacar, masih begitu nggak? Atau itu cuma dilakukan pas pendekatan?
Pengalaman saya punya cowok sekali (dan kebetulan dapet cowok romantis), dia hobi banget sms manis, kirim puisi gombal lah, dengan bla bla cuh nya. saya merasa ini sangat amat amit-amit, tapi yang namanya lagi berbunga-bunga waktu itu sih berasa di langit ketujuh. Hahahaha..
Jadi, apa batas antara romantis dan gombal? Hampir tidak ada menurut saya. Semua yang ada di depan mata saya itu romantis berarti gombal atau pun sebaliknya. Dan kalo udah gombal berarti playboy. Maaf ya kalo saya nge-judge seenak jidat saya. Saya hanya menilai apa yang merupakan realita di hadapan saya. Kalau ada yang bisa menunjukkan bahwa cowok romantis tidak selalu gombal diteruskan dengan cowok gombal tidak selalu playboy, saya akan ubah paradigma saya. Dan biasanya lagi ya kalo di kelas itu cowok playboy tidak akan duduk di depan. Pasti duduk belakang. Hahahaha.. Jadi teringat sesuatu. Hihihihi.. Sepertinya kalau yang satu ini harus saya hapus dari otak saya. Satu hal yang saya tahu, ternyata nggak semua cowok playboy hobi duduk di belakang. Hmm…
Aaaaarrgghhh, masih belum terjawab. Jadi apa batasnya? Apakah batasnya setipis benci dan cinta?
sumber : http://suratuntuksahabat.wordpress.com/2010/06/23/gombal-dan-romantis-apa-batasnya/
0 komentar:
Posting Komentar